Akta- Yayasan Misi Indonesia * Notaris; Ny. St. Hj. Hajrah, SH* Tanggal 5 Pebruari 2002* Nomor 4

Berita Populer

_________________________

Translate

Cek Rekening Listrik

Cek Rek.Telepon/Spedy

Posting Web Terkait

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

Penyebab Golkar Tak Dukung Jokowi - JK

Misi Indonesia 

Jauh-jauh hari sebelum Ical mendukung prabowo beberapa pembesar DPD Golkar sangat antusias mendukung Jusuf Kalla menjadi wakilnya Jokowi, namun karena ketidaksepakatan dalam pembagian jatah akhirnya Ical beralih ke lain hati yang membuat kader-kader partai terpecah. Padahal sebelumnya beberapa kader-kader partai Golkar telah bersama mendampingi JK dalam Pencalonannya untuk mendampingi jokowi dan itu sudah pasti atas sepengetahuan DPP Partai Golkar.Berikut ini penyebab Golkar ( Ical ) beralih dukungan ke Prabowo-Hatta.  Telah diketahui bahwa Golkar tetap mendukung Ical sebagai Cawapres akan tetapi meskipun Suara Golkar Nomor Dua setelah PDIP secara Nasional namun tidak cukup untuk menyodorkan Capresnya karena suara Partai Nasional tidak mencapai 20% . Terlebih lagi Partai diluar Golkar enggan berkoalisi dengan partai golkar yang ngotot mencalonkan Ketuanya jadi Capres. Inilah salah satu kegagalan Ical Memimpin Partai pemenang Legislatif  ke 2 di Indonesia. Ical dinilai tak mampu menjalin Koalisi dengan Partai Lain padahal Ical memerlukan Satu Partai saja untuk Turut andil dalam Pencapresan.







  1. ( Golkar ) Ical menginginkan untuk menjadi Cawapresnya Jokowi namun bagi kalangan PDIP dan juga Jokowi Menolaknya.  Sebenarnya pada saat pertemuan Ical dengan Jokowi di Pasar Gembrong Jakarta Timur mereka berdua telah menyapakati kalau yang mendampingi Jokowi adalah orang Golkar termasuk rencana deklarasi di pasar (Gembrong).  akan tetapi tidak menyebutkan satu nama siapapun. Hanya Ical menyodorkan nama Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Ginandjar Kartasasmita dan Ical sendiri.   Demikianlah sehingga Jokowi berkali-kali mengungkapkan pada media bahwa Golkar sudah mempunyai titik kesamaan dengan Pihak PDIP untuk menerima usulan Golkar agar menjadi Cawapresnya Jokowi.  Belakangan oleh karena dalam Rapimnas Partai Golakar, ical menegaskan bahwa dirinyalah yang berhak menjadi Capres mewakili Partai Golkar bukan yang lainnya.  Selanjutnya pada pasca Rapimnas Aburizal Bakrie/Ical bertemu Megawati Soekarnoputri di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ical ingin melobi Megawati agar menghormati keputusan Rapimnas Golkar yang hanya mengusung satu kandidat yaitu Ical sendiri. Rapimnas juga memutuskan bahwa jika JK masih tetap ingin maju cawapres, maka dia tidak boleh membawa nama partai. Jadi, jika PDIP tetap mengusung JK sebagai cawapres dari Jokowi, artinya JK tidak boleh membawa nama partainya,  rangkaian pertemuan tersebut tampaknya tidak ada kesepakatan  Al-hasil pada malam pertemuan 18/5/2014 di Jl. Teuku Umar di rumah kediaman Megawati untuk menentukan siapa pendamping Jokowi, dari hasil pertemuan itulah yang telah menyepakati bahwa pendamping Jokowi adalah orang Golkar. Namun masih dirahasikan.  Esok harinya sebelum deklarasi pihak JK disampaikan bahwa beliaulah yang akan mendampingi Jokowi meski sebenarnya telah terjadi kebocoran pada malam pertemuan tersebut. Oleh karena itu pihak pendukung Ical merasa kecewa atas keputusan tersebut.  Ical sebagai pemegang mandat untuk menentukan arah koalisi akhirnya beralih ke Poros Prabowo – Hatta.  Inilah yang menimbulkan perpecahan di kubu DPP Partai Golkar.   Sebenarnya pada detik-detik terakhir penentuan arah koalisi Golkar, Ical dapat memaklumi atas pencalonan JK sebagai Cawapresnya Jokowi akan tetapi dari hasil pertemuannya dengan Jokowi, menurut informasi yang kami dapatkan Ical meminta untuk diberi Tujuh Jatah menteri dalam memberi syarat-syarat untuk berkoalisi padahal Jokowi telah menegaskan bahwa koalisinya tanpa syarat, dan sudah pasti Jokowi tidak menyanggupi sehingga Pihak Jokowi menolak Golkar untuk bergabung. 
  2. Sepertihalnya ketika Kedua Partai ( Golkar – Demokrat ) akan membentuk poros tengah yang melibatkan Pembentukan tim 6 ( Tiga Golkar, 3 Demokrat ) Golkar yang masuk dalam Tim Enam adalah Agung Laksono, Mohammad Suleman Hidayat, dan Idrus Marham. Sedangkan dari Demokrat adalah Edhie Baskoro Yudhoyono, Sjarifuddin Hasan, dan Jero Wacik.  Tim 6 inilah yang mengambil langkah kesepakatan bahwa Golkar dan Demokrat akan berkoalisi dalam Pilpres  nanti.  Demikian dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar  telah disepakati bahwa Golkar berkoalisi dengan Partai Demokrat, akan tetapi Dalam kesepakatan itu, partai Golkar tidak ingin melepaskan kekuasaan sepenuhnya ke Partai Demokrat.  Golkar mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, dan Pramono Edhie Wibowo sebagai Wakilnya meskipun Pemenang  Survey Konvensi Demokrat yang menghabiskan uang miliyar Rupiah itu adalah Dahlan Iskan. Konsep ini yang ditawarkan oleh Ical disela-sela Rapimnas ke SBY di Hotel Sultan, Lantai 15 Jakarta, akan tetapi pihak demokrat ( SBY ) tidak menginginkan ketua partai masing ( Golkar-Demorat ) menjadi Capres atau Cawapres, Ketua Umum Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono) ingin kedua ketua umum partai sama-sama dalam posisi king maker yang menyusun dan mengatur. Bukan yang jadi capres dan cawapres,  akhirnya ical tidak setuju dengan konsep yang ditawarkan oleh SBY.  Ical tetap pada pendiriannya Bahwa dialah yang dimandatkan dalam Rapimnas beserta Pramono Edi.  ( Golkar ).  Akhirnya rencana koalisi yang semula telah disepakati gagal total lantaran Keserakahan Partai Golkar ( Ical ) padahal Demokrat telah menyepakati Kalau Capresnya dari tokoh Golkar yang penting Bukan Ical, sebut saja diantaranya Akbar Tanjung dan Srisultan HK X..
  3. Dari hitung-hitungan seperti halnya pada pemilu 2004 dimana JK maju jadi Cawapresnya SBY dengan perseorangan tanpa didukung oleh Golkar dengan pertimbangan kekuasaan.  Apabila Jokowi - JK terpilih maka, Golkar tetap ada disana akan tetapi jika Prabowo - Hatta terpilih maka jika Ical tidak mendukungnya maka bisa jadi Golkar Tak kebagian apa-apa.  Seperti kita ketahui bahwa politik Golkar adalah politik Kekuasaan yang tidak mau lepas dari pemerintah.  Inilah yang disebut bahwa Partai Golkar bermain di Dua Kaki,  Karena Golkar Takut menjadi Oposisi ( Yang berarti Mengeritik Keputusan Pemerintah ) oleh karena masih trauma akan kesalahan masalalu yang melekat pada Partai Golkar yang sampai saat ini masih menggandeng produk Orde Baru ( Dimana dalam politik pemerintahannya masih terkesan Pemaksaan, Koruptor, Nepotisme, Pungli dll ) yang bisa jadi senjata makan Tuan. Untuk itu, Golkar ada diantara kedua-duanya yang berarti tetap aman dalam situasi apapun.
  4. Partai Golkar lebih mendukung Prabowo-Hatta ketimbang Jokowi-JK dengan pertimbangan Ical diberi Jabatan menteri utama senior “ apabila Prabowo terpilih.  Inilah salah satu hal yang menggiurkan bagi ical sedangkan permintaan Ical pada Jokowi tidak direspon lantaran Jokowi telah berkomitmen bahwa Koalisi yang dibentuk PDIP tidak ada bagi-bagi jatah kekuasaan.  * A. Ms Hersandy - Koran Investigasi

Golkar Pemenang di Sulsel Tapi Tak Dukung Orang Sulsel

Misi Indonesia

Untuk kedua kalinya Partai Golkar tidak mendukung Jusuf Kalla sebagai Cawapre 2014.  di tahun 2004 bahkan Jk disingkirkan dari konfensi partai Golkar, kemudian Jk beralih ke Partai Lain dan Bersanding dengan SBY dan mereka menjadi pemenang. 

Pada tahun 2009 Jk sempat menikmati Kandidat Capres Partai Golkar oleh karena JK saat itu memegang kekuasaan sebagai ketua Golkar yang mau tak mau mencalonkan dirinya.


Menurut beberapa pengamat politik bahwa Golkar memang adalah partai yang Gila Kekuasaan, Mereka Partai Golkar tidak pernah ingin menjadi Partai Opsisi.  Lihat saja ketika SBY-JK, ( 2004-2009 ) meski Partai Golkar tidak mendukungnya, dan untuk memperoleh jata dipemerintahan malah menarik Jk menjadi ketua Golkar. 

Kemudian ketika 2009 SBY + Budiyono malah menjalin koalisi di parlemen dan pemerintahan, padahal semestinya golakar tidak melakukan itu.  Lihat saja diparlemen ketika Poling kenaikan BBM 2012-2013 Partai Golakar malah mendukung kenaikan BBM yang diusulkan pemerintahan SBY.

Konspirasi selanjutnya bahwa JK NotaBene orang Golkar malah tidak didukung oleh Partainya sendiri.  Mengapa, karena JK dikenal sosok tidak menginginkan bagi-bagi kekuasaan demikian juga Jokowi, padahal Golkar Tidak Rela kehilangan Jabatan di pemerintahan.

Partai Golakar memang sebenarnya tak pernah menginginkan orang Sulsel jadi Cawapres meskipun Golkar adalah lumbungnya Partai Golkar itu sudah menjadi kenyataan bahwa Golakar Tak menginginkan  orang sulsel (JK ) jadi Cawapres 2014-2019.  Kita lihat pada deklarasi Prabowo - Hatta justru orang Sulsel yang menyatakan Dukungan mewakili Partai Golkar " Seluruh rakyat Indonesia Mendukung Pasangan ini ( Prabowo-Hatta )" demikian sepintas kata idrus marham ( Sekjen Paratai Golakar ) ketika diberikan kesempatan untuk menyampaikan dukungannya ke pasangan Parabowo-Hatta, yang nota bene orang sulsel, padahal bahasa itu adalah bahasa bohong karena tidak muungkin semua rakyat mendukung Prabowo-Hatta. * A. Ms Hersandy



Jokowi - Jk diangka 4

Misi Indonesia


Pemilhan presiden 2004 hampir dipastikan terulang kembali di 20014 dengan konspirasi politik Partai Pendukung. Dimana kita ketahui bahwa Akhirnya Partai Golakar Resmi Menandatangani dukungan terhadap Prabowo Subiyanto yang dicalonkan oleh partai Gerindra. Sementara itu Jusup Kallla adalah sebagai sosok pembina Golkar dan Mantan Ketua Golkar justru tidak didukung oleh Partai berlambang Pohon Beringin ini.

Tahun 2004-2009 Jusup Kalla dipasangkan justru bukan dari Partainya akan tetapi dicalonkan oleh Partai Demokrat dan koalisinya.  Sementara Golkar mencalonkan Wiranto berpasangan dengan Salahuddin Wahid.  Jusup Kalla disandingakan dengan SBY, dan alhasil SBY-Jk menang satu putaran. Akankah tahun 2014 ini akan terulang untuk JK ?.

Tanda-tanda bahwa untuk tahun 2014 - 2019 presidennya adalah yang mengambil Jusuf Kalla, dimana tahun Jk jadi Wapres yaitu 2004 kemudian kembali jadi Cawapres 2014 dan terlebih lagi deklarasinya didukung oleh 4 Partai, kemudian Jokowi-Jk tiba digedung KPU untuk melakukan  pendaptaran Capres/Cawpres tepat pukul 14.14 Wib.  Jadi semuanya angka Empat yang berarti Tepat.    

Kadindat yang didukung oleh Partai Golkar sementara itu pula dengan resmi mendeklarasikan Prabowo-Hatta sebagai Capres-cawapres 2014.  

* A. Ms Hersandy

Deklarasi Jokowi - JK

    Misi Indonesia




    Pasangan Jokowi- Jk telah resmi di deklarasikan sektar pukul 12 Wib bertempat di gedungh Juang 45 Jakarta.Kedua pasangan ini didampingi isteri masing-masing. Mereka berempat mengenakan seragam berwana putih.
    - Sambutan capres Jokowi “Kita akan berjuang memajukan Indonesia,
 - sambutan cawapres JK. "Saya siap mendampingi Bapak Joko Widodo dengan ikhtiar kerja keras, untuk kebesaran, kemajuan dan kemakmuran bangsa ini".

    Acara diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ustad Hamka Haq, Ketua Baitul Muslimin (sayap keagamaan PDI-P).          
       
    * A. Ms Hersandy

Penandatanganan Koalisi Jokowi

Misi Indonesia

Sekitar pukur 10.35 Wib Empat partai menandatangani kesepakatan koalisi PDIP, PKB, Partai Nasdem, dan Hanura yang diwakili masing-masing Ketua ( Megawati, Muhaimin, Surya Paloh dan Wiranto ). Turut bertanda tangan Jokowi calon presiden yang didukung 4 partai tersebut
Penandatanganan ini dilakukan di Ruamah Kediaman Megawati Jl. Teuku Umar.

Wiranto yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan kata sambutan dengan secara tidak sadar menyebutkan nama JK sehingga beberapa tamu undangan dan para awak media tertawa. "Kan ini rahasia pak" demikian bebeapa teriakan yang terdengar.

Selanjutnya para undangan sebagian besar menuju ke gedung juang untuk menyampaikan Deklarasi siapa pendamping jokowi yang sesungguhnya.      *A. Ms Hersandy

Jokowi dan Jk Naik Sepeda

Misi Indonesia

Teka-teki yang dilontarkan Jokowi seputar pendamping dirinya dalam Pilpres 2014 kini tersirat jadi satu nama.  Dimana jokowi kemarin 18/5/2014 sempat mengatakan inisial yang akan mendampinginya adalah berinisial J dan A ( Jusuf Kalla atau Abraham Samad ), akan tetapi dari segi administrasi nama Abraham Samad hampir dipastikan tak mempunyai peluang lagi untuk mendampingi Jokowi ini dikarenakan sesuai undang-undang bahwa pejabat Negara yang ingin mencalonkan diri jadi Capres /cawapre harus mengundurkan diri selambat-lambatnya 3 hari sebelum resmi menjadi calon, yang berarti hari jumat ( 16/5/2014 ) Abraham telah meletakkan jabatannya namun sampai detik ini Abraham Samad masih menjabat sebagai Ketua KPK bahkan tak ada kabar yang mengatakan bahwa Abraham Samad hari ini akan bertemu dengan SBY ( Presden RI ) untuk menyampikan perihal pengunduran dirinya.


Sebenarnya keputusan pendamping Jokowi sudah Final yang ditentukan melalui rapat internal PDIP (minggu 18/mei/2014 ) hanya saja beberapa pembesar Paratai PDIP masih merahasiakan hal tersebut.

Sementara itu JK yang banyak dihubungi oleh beberapa awak media 19/mei2014, dari informasi yang kami dapatkan bahwa JK mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai Cawapres adalah sudah final / selesai, bahkan ketika ditanya apakah kebenaran JK untuk menjadi pendamping Jokowi, beliau menjawabnya dengan “InsaAllah”. Demikian pula ungkapan juru Bicara PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menyatakan calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi adalah Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK. "Most likely JK. InsyaAllah," ujar Eva mengutip laman VIVAnews, Senin (19/05).

Agenda deklarasi Jokowi – JK hari ini:

1)      Pertemuan dengan Bapak Joko Widodo + Ketua Umum Parpol Pendukung     (PDI Perjuangan + Nasdem + PKB + Hanura)
2)      Deklarasi Partai Hanura mendukung Capres Bpk Joko Widodo
3)       Memunculkan dua sosok kandidat Capres/cawapres ( Jokowi dan JK ) di       gedung juang 45
4)      Deklarasi Capres - Cawapres 2014-2019
5)      Jokowi dan JK akan naik sepeda dari gedung Joeang 45 menuju rumah         Megawati Soekarno putri di Jl Teuku Umar.
6)   Mengantarkan Pendaftaran Capres + Cawapres ke KPU yang rencananya         Jokowi dan JK akan naik sepeda

Untuk acara naik sepeda Jokowi - Jk, para pembesar PDIP menyarankan gar tidakmelakukan hal itu demi kemanan. demikian informasi yang kami dapatkan.


* A. Ms Hersandy

Harga Emas Naik

Misi Indonesia
Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis pagi WIB akibat pasar saham Amerika Serikat menurun.
Kontrak emas yang paling aktif untuk penyerahan Juni naik US$11,1 atau 0,86% menjadi menetap di level US$1.305,9 per ounce.
Para analis percaya bahwa kenaikan emas dapat dikaitkan terutama terhadap pelemahan di pasar ekuitas AS. Mereka mengamati kenaikan tajam dalam emas karena kemunduran di pasar saham.
Investor jangka panjang diperkirakan menunggu sampai perang saudara di Ukraina pecah, atau Rusia menyerang, yang akan mempengaruhi harga gas Eropa, menurut analis.
Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa harga-harga kulakan AS mengalami peningkatan terbesar mereka pada April sejak penurunan 2012.
Indeks harga produsen (PPI) negara itu naik disesuaikan secara musiman 0,6% pada bulan lalu setelah merevisi naik 0,5% pada bulan sebelumnya. Analis percaya bahwa tekanan harga bisa bertambah setelah periode inflasi yang rendah.
Analis juga percaya bahwa permintaan China yang pasang surut dan kuat, mendukung harga emas.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Juli naik 22,8 sen atau 1,17%, menjadi ditutup pada US$19,775 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik 29,7 dolar atau 2,04%, menjadi berakhir pada US$1.485,7 per ounce. * A. Ms Hersandy

Dkl; Anatara

Caleg Selebriti Lolos DPR-RI

Misi Indonesia

Inilah Para Selebrity yang berhasil melenggang ke Senayan Periode 2014 – 2019 berdasarkan hasil keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU)  Republik Indonesia.
Dari 18 nama yang dinyatakan lolos.  Tiga nama selebrity tersebut tidak melalu partai politik melainkan melalui jalur Indepen atau yang lebih dikenal denagn Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ). Kemudian 3 selebriti lainnya adalah Mantan Atlet Indonesia. 
dari nama selebrity dibawah terdapat 8 selebriti adalah wajah lama.










Berikut nama selebriti yang resmi menjadi anggota DPR RI:
  1. Okky Asokawati,  ( PPP ) Dapil DKI Jakarta II, 37.727 suara
  2. Tantowi Yahya,  ( Golkar ) Dapil DKI Jakarta III, 45.507 suara 
  3. Rachel Maryam Sayidina, ( Gerindra ) Dapil Jawa Barat II, 58.758 suara 
  4. Rieke Diah Pitaloka, ( PDIP ) Dapil Jawa Barat VII, 255.044 suara 
  5. Venna Melinda, ( Demokrat  ) Dapil Jawa Timur VI, 49.383 suara 
  6. Primus Yustisio,  ( PAN  ) Dapil Jawa Barat VII, 45.485 suara 
  7. Eko Hendro Purnomo - Eko Patrio, ( PAN ) Dapil jawa Timur VIII 69.301  suara 
  8. Jamal Mirdad ( Gerindra )  Dapil Jateng I, 39.760 suara  
  1. Junico BP Siahaan atau Nico Siahaan ( PDI P ) Dapil Jawa Barat I, 64.980. Suara
  2. Lucky Hakim, ( PAN )  Dapil Jabar VI, 57.891 suara
  3. Anang Hermansyah, ( PAN ) Dapil Jatim IV, 53.559 suara
  4. Desy Ratnasari, ( PAN ) Dapil Jabar IV, 56.397 suara;
  5. Dede Yusuf Macan Effendi, ( Demokrat )  Dapil Jabar II, 142.939 suara
  6. Krisna Mukti, ( PKB )  Dapil Jabar VII, 31.987 suara.
  1. Emilia Contesssa, caleg DPD, Dapil Jatim, 1.660.542 suara 
  2. Oni Suwarman, caleg DPD,Dapil Jabar, II.167.485 suara 
  3. Maya Rumantir, caleg DPD Dapil Sualwesi Utara, 206.496 suara

  1. Yayuk Basuki  (PAN)  Dapil  Jawa Tengah I 25.615 suara
  2. Utut  Adianto ( PDIP ) Dapil Jateng VII  67.001 suara
  3. Moreno Suprapto  ( Gerindra ) Dapil Jawa Timur V. 52.921 Suara

A. Ms Hersandy

Caleg Lolos DPRD Kab. Barru

Misi Indonesia

Inilah 25 Daftar nama Caleg yang berhasil lolos ke Parlemen Kabupaten Barru berdasarkan SK Ketua KPU Nomor 49 tahun 2014 tentang penetapan Perolehan Suara sah dan kursi partai Politik serta penetapan caleg terpilih anggota DPRD Kabupaten Barru Pemilihan Umum 2014.
         
    Dapil Satu
  1. Nur Hasbiah Main S.Sos  ( PKS )
  2. Drs.Arifai Muin ( PDIP )
  3. Ir.Nurhaedah  ( Golkar )
  4. Andi Haeruddin ( Demokrat )
  5. Muh Ikbal ( Gerindra )
  6. Andi Wawo Mannonjengi ( PPP )

    Dapil dua
  1. Rakhman  ( Nasdem )
  2. H.Mannahali Mattakko  ( PKS )
  3. A.Darwana  ( PDIP )
  4. Hj.A.Nurhudaya Aksa ( Golkar )
  5. Hj.Marwah  ( Golkar )
  6. Andi Arkam Anwar ( Gerindra )
  7. Andi Baso Mannan ( Demokrat )
  8. H.Sirua Mustafa  ( PPP)
  9. Darma Edi  ( Hanura ) .

    Dapil tiga
  1. Fajar Fitrawan  ( Nasdem )
  2. Lukman T ( Nasdem )
  3. H.Hamsiati  ( Partai Keadilan Sejahtera )
  4. H.Djamaluddin  ( Partai Golkar )
  5. Haccing partai Golkar )
  6. Hasanuddin ( PDIP )
  7. A.Aliffandi Aska  ( Partai Gerindra )
  8. Ikhwan fatriawan ( Demokrat, )
  9. Drs.H.Abujahya  ( PAN )
  10. Saharuddin Sunre  ( PPP )                        

    A.  Ms Hersandy

Caleg Terpilih DPRD Solo

Misi Indonesia 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surakarta menetapkan 45 Caleg terpilih DPRD Surakarta. Penetapan dilakukan dalam Rapat Pleno Penetapan Perolehan Suara, Perolehan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Surakarta Dalam Pemilu 2014 yaang digelar di Kusuma Sahid Hotel Prince, Senin (12/5). Dari 45 Caleg yang terpilih itu, 51 persen merupakan wajah baru. 

Berikut daftar 45 Caleg terpilih DPRD Solo berdasarkan hasil penetapan KPU Solo
Dapil I
  1. Janjang Sumaryoto 
  2. AjiBudi Prasetyo
  3. Kristianto
  4. Siti Muslikah
  5. M Al Amin
  6. NR Kurnia Sari
  7. Abdul Ghofar Ismail
  8. Djaswadi
Dapil II
  1. MaryuwonoSuharsono
  2. Slamet Widodo
  3. EH Heni Nogogini
  4. Asih Sunjoto Putro
  5. Ardianto Kuswinarno
  6. Maria Sri Sumarni
  7. Supriyanto

Dapil III
  1. HartantiAnna Budiarti
  2. Kosmas Krisnamurti
  3. Wawanto
  4. Sugiyarsono
  5. M Edy Jasmanto
  6. Muhadi Syahroni
Dapil !V
  1. YF SukasnoHonda Hendarto
  2. Hery Jumadi
  3. Putut Gunawan
  4. Yulianto Indratmoko
  5. Elizabeth Pudjiningati
  6. M. Irawan Purnomo
  7. Umar Hasyim
  8. Sugeng Riyanto
  9. Bambang Triyanto
  10. Suranto
Dapil V
  1. Paulus HaryotoTeguh Prakosa
  2. Silvester Ronny Kamtoro
  3. Ginda Ferachtriawan
  4. Ekya Sih Hananto
  5. Suyatno
  6. Achmad Sapari 
  7. Taufiqurahman
  8. Abdullah AA
  9. Quatly A. Alkatiri
  10. Reny Widyawati
* A. Ms Hersandy


dikelola dari Berbagai Sumber

Gugatan 14 Parpol Hasil Pemilu 2014

Misi Indonesia

Sebanyak 12 partai politik nasional dan dua partai lokal Aceh mendaftarkan permohonan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD 2014.

"Sampai Senin (12/5) pukul 23.51 WIB, masuk permohonan dari partai politik sebanyak 14 partai politik, terdiri atas 12 partai politik nasional dan dua partai lokal Aceh. Hanya ada satu partai politik lokal di Aceh yang tidak mengajukan permohonan, yaitu Partai Aceh," kata Sekretaris Jenderal MK Janedjri M. Gaffar di Jakarta, Selasa dini hari.

Selain partai politik, sebanyak 30 calon anggota DPD dari 19 provinsi juga mengajukan permohonan perkara hasil pemilihan umum Pemilu 2014.

"Ada beberapa provinsi yang pemohonnya lebih dari satu seperti Sulawesi Tenggara ada dua pemohon, Banten tiga pemohon, Jawa Timur ada dua pemohon, Papua Barat dua pemohon, Papua empat pemohon, Maluku Utara dua pemohon, Maluku dua pemohon, dan Sumatera Utara dua pemohon," kata Janedjri.

Janedjri mengatakan jumlah pemohon perkara hasil pemilihan umum untuk calon anggota DPD pada 2014 mengalami peningkatan dibanding jumlah pada Pemilu 2009.

"Pada Pemilu 2009, jumlah pemohon penyelesaian sengketa Pemilu untuk calon anggota DPD ada 27 orang. Sedangkan, pada 2014 ini ada 30 orang," katanya.

Para pemohon perkara hasil pemilihan umum, lanjut Junaedjri, masih melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen permohonan yang diajukan ke MK.

"Hasil verifikasi di ruang itu adalah pertama akta penerimaan permohonan pemohon dan kedua adalah akta permohonan lengkap atau akta permohonan tidak lengkap, katanya.

Mahkamah Konstitusi memberikan waktu kepada pemohon 3x24 jam atau hingga Kamis (15/5) pukul 23.51 WIB sejak penutupan pendaftaran PHPU untuk menyampaikan kelengkapan berkas permohonan.



ktf. Antara News.com 13/5/2014

Boediono " Profesor Kodok "

Misi Indonesia

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan, dan Industri Kwik Kian Gie menyebut pendapat Boediono selaku Gubernur Bank Indonesia terkait faktor psikologis pasar yang dijadikan alasan penyelamatan Bank Century layaknya pendapat seorang "profesor kodok". 

Hal itu disampaikan Kwik ketika menjadi saksi ahli dalam sidang terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (12/5/2014). 

Mulanya, pengacara Budi, Luhut Pangaribuan, menanyakan mengenai faktor psikologis pasar itu. Menurut Luhut, saat itu keputusan harus dibuat secara cepat agar masyarakat tidak panik. Sementara itu Kwik menilai, untuk menambahkan faktor psikologis, BI harus meminta pendapat ahli psikologi terlebih dahulu. 

"Kan, keputusan harus dibuat cepat saat itu juga. Kalau mencari psikolog nanti keburu bubar ini semua" kata Luhut. 

Namun, menurut Kwik, perekonomian negara saat itu tidak dalam keadaan genting dan tergolong stabil. "Memang itu dikatakan Pak Boediono yang saya ikuti dari televisi. Dalam suasana krisis, perubahan bisa mendadak. Tapi, menurut pendapat saya itu adalah berlebihan. Dan kalau saya boleh agak kasar, menurut saya itu adalah pendapat seorang 'profesor kodok' yang tidak mengetahui lapangan," paparnya. 

Kwik juga tak sependapat dengan Boediono karena mengubah peraturan terlebih dahulu, baru kemudian membuat kebijakan. Salah satu contohnya ialah dalam mengubah peraturan BI (PBI) agar berdasarkan rasio kecukupan modal, Bank Century memenuhi syarat mendapat fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP). "Boediono tuh pinter. Ubah dulu aturannya, baru buat kebijakan," kata Kwik. 

Dalam persidangan sebelumnya, Boediono mengatakan, faktor psikologis pasar menjadi alasan penyelamatan Bank Century karena pihak BI telah belajar dari pengalaman krisis di Indonesia tahun 1998. Menurut Boediono, tidak perlu menggunakan ahli psikologi sebab telah banyak pejabat BI yang juga dianggap ahli karena pernah merasakan kondisi krisis 1998.

di-Kutif dari Kompas.com 13/5/2014

MISI COMPUTER

Baca Juga Yang Ini

 
Support : Creating Website | Andi Ms Hersandy Template | Andi Template
Copyright © 2014. MISI INDONESIA GROUP - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger