Akta- Yayasan Misi Indonesia * Notaris; Ny. St. Hj. Hajrah, SH* Tanggal 5 Pebruari 2002* Nomor 4

Berita Populer

_________________________

Translate

Cek Rekening Listrik

Cek Rek.Telepon/Spedy

Posting Web Terkait

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

Berkas Ahok Sudah Lengkap

Kejaksaan Agung telah menyatakan berkas perkara kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, lengkap.
Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap, agar semua pihak menunggu proses hukum yang sedang berjalan.
“Memang karena itu prosedur hukum ya. Artinya, (setelah ini) masuk pengadilan,” kata Kalla di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Meski telah dinyatakan lengkap, Kejagung hingga kini masih menunggu pelimpahan berkas dan barang bukti dari Bareskrim Polri.
Jadwal persidangan Ahok yang rencananya akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pun, belum ditentukan. Setelah seluruh berkas dilimpahkan, Wapres menambahkan, tahapan selanjutnya yaitu pembuktian di pengadilan.
“Tentu lah pengadilan yang (membuktikan), (itu) proses hukum biasa,” ujarnya.
Jaksa Agung Muda Pidana Umum Kejaksaan Agung Noor Rachmad, sebelumnya, mengatakan, berkas kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sudah rampung.
Pemeriksaan berkas Ahok dilakukan sejak pelimpahan dari kepolisian pada Jumat (25/11/2016) lalu.
"Kejagung telah memutuskan, menyatakan bahwa perkara tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah dinyayakan P 21," ujar Noor, di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (30/11/2016).
(Baca: Kejagung Nyatakan Berkas Perkara Ahok Sudah Lengkap)
Noor mengatakan, menurut jaksa peneliti, berkas perkara Ahok sudah memenuhi aspek formil dan materiil.
Setelah ini, Kejaksaan Agung akan menyampaikan hasil itu kepada Bareskrim Polri untuk segera ditindaklanjuti.
"Jaksa meminta penyidik untuk menyerahkan barang bukti dan tersangka sesegera mungkin," kata Noor.

kt: Compas.Com


Cek Iuran BPJS


 BPJS adalah singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dimana untuk pegawai negeri ini sama dengan ASKES. Cara cek tagihan BPJS bisa dilakukan online. Biasanya masyarakat umum kebanyakan membayar BPJS lewat ATM tapi mereka tidak tahu rincian laporan tagihan BPJS yang sudah dibayar atau yang belum dibayar maupun berapa jumlah tunggakan jika lupa membayar, karena memang tidak tahu cara cek iuran BPJS tersebut. cek tagihan bpjs Tujuan kita harus rutin cek tagihan bpjs kesehatan supaya kita tidak kecolongan untuk telat membayar yang mengakibatkan tidak bisa dipakainya kartu bpjs anda, bagaimana jika sewaktu-waktu sakit dan harus dirawat segera? Walaupun tagihan bpjs beserta dendanya dilunasin saat itu juga, tetap aktif lagi bulan depan. Nah, itu yang perlu dipikirkan. Jadi pastikan anda meluangkan waktu untuk selalu membayar iuran BPJS tepat waktu.
BPJS-Kesehatan Iuran Checking
 Hasil gambar untuk cek iuran bpjs
Bila Anda ingin Mendaftar secara online Clik PENDAFTARAN ONLINE
Bila anada ingin Mengecek iuran bulanan BPJS clic CEK IURAN PESERTA


Penyebab Golkar Tak Dukung Jokowi - JK

Misi Indonesia 

Jauh-jauh hari sebelum Ical mendukung prabowo beberapa pembesar DPD Golkar sangat antusias mendukung Jusuf Kalla menjadi wakilnya Jokowi, namun karena ketidaksepakatan dalam pembagian jatah akhirnya Ical beralih ke lain hati yang membuat kader-kader partai terpecah. Padahal sebelumnya beberapa kader-kader partai Golkar telah bersama mendampingi JK dalam Pencalonannya untuk mendampingi jokowi dan itu sudah pasti atas sepengetahuan DPP Partai Golkar.Berikut ini penyebab Golkar ( Ical ) beralih dukungan ke Prabowo-Hatta.  Telah diketahui bahwa Golkar tetap mendukung Ical sebagai Cawapres akan tetapi meskipun Suara Golkar Nomor Dua setelah PDIP secara Nasional namun tidak cukup untuk menyodorkan Capresnya karena suara Partai Nasional tidak mencapai 20% . Terlebih lagi Partai diluar Golkar enggan berkoalisi dengan partai golkar yang ngotot mencalonkan Ketuanya jadi Capres. Inilah salah satu kegagalan Ical Memimpin Partai pemenang Legislatif  ke 2 di Indonesia. Ical dinilai tak mampu menjalin Koalisi dengan Partai Lain padahal Ical memerlukan Satu Partai saja untuk Turut andil dalam Pencapresan.







  1. ( Golkar ) Ical menginginkan untuk menjadi Cawapresnya Jokowi namun bagi kalangan PDIP dan juga Jokowi Menolaknya.  Sebenarnya pada saat pertemuan Ical dengan Jokowi di Pasar Gembrong Jakarta Timur mereka berdua telah menyapakati kalau yang mendampingi Jokowi adalah orang Golkar termasuk rencana deklarasi di pasar (Gembrong).  akan tetapi tidak menyebutkan satu nama siapapun. Hanya Ical menyodorkan nama Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Ginandjar Kartasasmita dan Ical sendiri.   Demikianlah sehingga Jokowi berkali-kali mengungkapkan pada media bahwa Golkar sudah mempunyai titik kesamaan dengan Pihak PDIP untuk menerima usulan Golkar agar menjadi Cawapresnya Jokowi.  Belakangan oleh karena dalam Rapimnas Partai Golakar, ical menegaskan bahwa dirinyalah yang berhak menjadi Capres mewakili Partai Golkar bukan yang lainnya.  Selanjutnya pada pasca Rapimnas Aburizal Bakrie/Ical bertemu Megawati Soekarnoputri di kediaman Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Ical ingin melobi Megawati agar menghormati keputusan Rapimnas Golkar yang hanya mengusung satu kandidat yaitu Ical sendiri. Rapimnas juga memutuskan bahwa jika JK masih tetap ingin maju cawapres, maka dia tidak boleh membawa nama partai. Jadi, jika PDIP tetap mengusung JK sebagai cawapres dari Jokowi, artinya JK tidak boleh membawa nama partainya,  rangkaian pertemuan tersebut tampaknya tidak ada kesepakatan  Al-hasil pada malam pertemuan 18/5/2014 di Jl. Teuku Umar di rumah kediaman Megawati untuk menentukan siapa pendamping Jokowi, dari hasil pertemuan itulah yang telah menyepakati bahwa pendamping Jokowi adalah orang Golkar. Namun masih dirahasikan.  Esok harinya sebelum deklarasi pihak JK disampaikan bahwa beliaulah yang akan mendampingi Jokowi meski sebenarnya telah terjadi kebocoran pada malam pertemuan tersebut. Oleh karena itu pihak pendukung Ical merasa kecewa atas keputusan tersebut.  Ical sebagai pemegang mandat untuk menentukan arah koalisi akhirnya beralih ke Poros Prabowo – Hatta.  Inilah yang menimbulkan perpecahan di kubu DPP Partai Golkar.   Sebenarnya pada detik-detik terakhir penentuan arah koalisi Golkar, Ical dapat memaklumi atas pencalonan JK sebagai Cawapresnya Jokowi akan tetapi dari hasil pertemuannya dengan Jokowi, menurut informasi yang kami dapatkan Ical meminta untuk diberi Tujuh Jatah menteri dalam memberi syarat-syarat untuk berkoalisi padahal Jokowi telah menegaskan bahwa koalisinya tanpa syarat, dan sudah pasti Jokowi tidak menyanggupi sehingga Pihak Jokowi menolak Golkar untuk bergabung. 
  2. Sepertihalnya ketika Kedua Partai ( Golkar – Demokrat ) akan membentuk poros tengah yang melibatkan Pembentukan tim 6 ( Tiga Golkar, 3 Demokrat ) Golkar yang masuk dalam Tim Enam adalah Agung Laksono, Mohammad Suleman Hidayat, dan Idrus Marham. Sedangkan dari Demokrat adalah Edhie Baskoro Yudhoyono, Sjarifuddin Hasan, dan Jero Wacik.  Tim 6 inilah yang mengambil langkah kesepakatan bahwa Golkar dan Demokrat akan berkoalisi dalam Pilpres  nanti.  Demikian dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar  telah disepakati bahwa Golkar berkoalisi dengan Partai Demokrat, akan tetapi Dalam kesepakatan itu, partai Golkar tidak ingin melepaskan kekuasaan sepenuhnya ke Partai Demokrat.  Golkar mengusung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, dan Pramono Edhie Wibowo sebagai Wakilnya meskipun Pemenang  Survey Konvensi Demokrat yang menghabiskan uang miliyar Rupiah itu adalah Dahlan Iskan. Konsep ini yang ditawarkan oleh Ical disela-sela Rapimnas ke SBY di Hotel Sultan, Lantai 15 Jakarta, akan tetapi pihak demokrat ( SBY ) tidak menginginkan ketua partai masing ( Golkar-Demorat ) menjadi Capres atau Cawapres, Ketua Umum Demokrat (Susilo Bambang Yudhoyono) ingin kedua ketua umum partai sama-sama dalam posisi king maker yang menyusun dan mengatur. Bukan yang jadi capres dan cawapres,  akhirnya ical tidak setuju dengan konsep yang ditawarkan oleh SBY.  Ical tetap pada pendiriannya Bahwa dialah yang dimandatkan dalam Rapimnas beserta Pramono Edi.  ( Golkar ).  Akhirnya rencana koalisi yang semula telah disepakati gagal total lantaran Keserakahan Partai Golkar ( Ical ) padahal Demokrat telah menyepakati Kalau Capresnya dari tokoh Golkar yang penting Bukan Ical, sebut saja diantaranya Akbar Tanjung dan Srisultan HK X..
  3. Dari hitung-hitungan seperti halnya pada pemilu 2004 dimana JK maju jadi Cawapresnya SBY dengan perseorangan tanpa didukung oleh Golkar dengan pertimbangan kekuasaan.  Apabila Jokowi - JK terpilih maka, Golkar tetap ada disana akan tetapi jika Prabowo - Hatta terpilih maka jika Ical tidak mendukungnya maka bisa jadi Golkar Tak kebagian apa-apa.  Seperti kita ketahui bahwa politik Golkar adalah politik Kekuasaan yang tidak mau lepas dari pemerintah.  Inilah yang disebut bahwa Partai Golkar bermain di Dua Kaki,  Karena Golkar Takut menjadi Oposisi ( Yang berarti Mengeritik Keputusan Pemerintah ) oleh karena masih trauma akan kesalahan masalalu yang melekat pada Partai Golkar yang sampai saat ini masih menggandeng produk Orde Baru ( Dimana dalam politik pemerintahannya masih terkesan Pemaksaan, Koruptor, Nepotisme, Pungli dll ) yang bisa jadi senjata makan Tuan. Untuk itu, Golkar ada diantara kedua-duanya yang berarti tetap aman dalam situasi apapun.
  4. Partai Golkar lebih mendukung Prabowo-Hatta ketimbang Jokowi-JK dengan pertimbangan Ical diberi Jabatan menteri utama senior “ apabila Prabowo terpilih.  Inilah salah satu hal yang menggiurkan bagi ical sedangkan permintaan Ical pada Jokowi tidak direspon lantaran Jokowi telah berkomitmen bahwa Koalisi yang dibentuk PDIP tidak ada bagi-bagi jatah kekuasaan.  * A. Ms Hersandy - Koran Investigasi

Golkar Pemenang di Sulsel Tapi Tak Dukung Orang Sulsel

Misi Indonesia

Untuk kedua kalinya Partai Golkar tidak mendukung Jusuf Kalla sebagai Cawapre 2014.  di tahun 2004 bahkan Jk disingkirkan dari konfensi partai Golkar, kemudian Jk beralih ke Partai Lain dan Bersanding dengan SBY dan mereka menjadi pemenang. 

Pada tahun 2009 Jk sempat menikmati Kandidat Capres Partai Golkar oleh karena JK saat itu memegang kekuasaan sebagai ketua Golkar yang mau tak mau mencalonkan dirinya.


Menurut beberapa pengamat politik bahwa Golkar memang adalah partai yang Gila Kekuasaan, Mereka Partai Golkar tidak pernah ingin menjadi Partai Opsisi.  Lihat saja ketika SBY-JK, ( 2004-2009 ) meski Partai Golkar tidak mendukungnya, dan untuk memperoleh jata dipemerintahan malah menarik Jk menjadi ketua Golkar. 

Kemudian ketika 2009 SBY + Budiyono malah menjalin koalisi di parlemen dan pemerintahan, padahal semestinya golakar tidak melakukan itu.  Lihat saja diparlemen ketika Poling kenaikan BBM 2012-2013 Partai Golakar malah mendukung kenaikan BBM yang diusulkan pemerintahan SBY.

Konspirasi selanjutnya bahwa JK NotaBene orang Golkar malah tidak didukung oleh Partainya sendiri.  Mengapa, karena JK dikenal sosok tidak menginginkan bagi-bagi kekuasaan demikian juga Jokowi, padahal Golkar Tidak Rela kehilangan Jabatan di pemerintahan.

Partai Golakar memang sebenarnya tak pernah menginginkan orang Sulsel jadi Cawapres meskipun Golkar adalah lumbungnya Partai Golkar itu sudah menjadi kenyataan bahwa Golakar Tak menginginkan  orang sulsel (JK ) jadi Cawapres 2014-2019.  Kita lihat pada deklarasi Prabowo - Hatta justru orang Sulsel yang menyatakan Dukungan mewakili Partai Golkar " Seluruh rakyat Indonesia Mendukung Pasangan ini ( Prabowo-Hatta )" demikian sepintas kata idrus marham ( Sekjen Paratai Golakar ) ketika diberikan kesempatan untuk menyampaikan dukungannya ke pasangan Parabowo-Hatta, yang nota bene orang sulsel, padahal bahasa itu adalah bahasa bohong karena tidak muungkin semua rakyat mendukung Prabowo-Hatta. * A. Ms Hersandy



MISI COMPUTER

Baca Juga Yang Ini

 
Support : Creating Website | Andi Ms Hersandy Template | Andi Template
Copyright © 2014. MISI INDONESIA GROUP - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger