Akta- Yayasan Misi Indonesia * Notaris; Ny. St. Hj. Hajrah, SH* Tanggal 5 Pebruari 2002* Nomor 4

Berita Populer

_________________________

Translate

Cek Rekening Listrik

Cek Rek.Telepon/Spedy

Posting Web Terkait

Pasang Iklan Murah Hanya Disini !

Cek Tagihan Listrik

Informasi Rekening Listrik Anda

  

Timnas U19 Vs Miyanmar 2X

Misi Indonesia
Federasi sepak bola Myanmar  ( MFF ) bersurat kepada PSSI meminta agar pertandingan antara Timnas U-19 Vs kesebelasan mmmmiyanmar digelar Dua kali. PSSI dan BTN memutuskan untuk menerima tawaran tersebut. Pertandingan pertama sesuai jadwal yaitu tanggal 5 Mei. Sementara pertandingan kedua digelar 7 Mei, demikian ungkap Sekertaris BTN, Sefdin Syaifudin, dalam rilis yang kami terima deri beberapa media online. Jumat (2/5/2014).
Laga uji coba antara tim nasional Indonesia U-19 melawan timnas Myanmar U-19 digelar dua kali di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 5 Mei dan 7 Mei 2014.  Pada laga uji coba pertama terbuka untuk umum namun pada laga uji coba kedua hanya diperuntukkan bagi 500 Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jakarta Jakarta, usia 12 -15 tahun karena hal itu bagian dari program PSSI peduli. Di mana program PSSI peduli sudah dilakukan sejak Timnas U-19 menjalani Tur Nusantara. 
Prediksi line Up
Indonesia: 1. Ravi Murdianto, 2 Putu Gede Juti Antara, 5 Muhammad  Fatchu Rohman,  6  Evan Dimas Darmono,  10 Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, 13 Muhammad Sahrul Kurniawan, 15 Maldini,  16 Hansamu yama Pranata, 18 Hargianto,  17 Paolo O S, 20 Ilham Udin Armaiy.
Myanmar: 2 Mmyo Min Latt,  3 Htike Htike Aung,  5 Hein Thiza Zaw,  6 Kyaw Min Oo, 7 Myo Ko Tun, 8 Yan Naing Oo,  10 Aung Thu, 14 Maung Maung Soe , 15 Nyein Chan Aung, 21 Si Thu Aung, 22. Zin Phyo Aung.
Kedua pertandinga tersebut tetap akan ditayangkan secara langsung di televisi nasional indonesa, sehinnga meskipun pada leg kedua tidak dapat disaksikan secara langsung namun tetap dapat dinikmati dilayar televisi sctv mulai pukul 18.30 wib.  * A. Ms Hersandy

Caleg DPR-RI Terpilih Di Kab. Gowa

Makassar, misi indonesia

Sesuai jadwal yang dikeluarkan oleh komisi Pemilihan Umum bahwa tanggal 26 April KPU tingkat Propinsi sudah mestinya merampungkan Rekapitulasi Perhitungan Suara untuk selanjutnya diserahkan ke KPU Pusat selambat-lambatnya tanggal 2 April 2014.  khusus untuk KPU Sulsel terjadi keterlambatan oleh karena adanya indikasi kecurangan besar-besaran di Kab. Gowa sehingga jadwal itu dilanggar. Sementara pelaksanaan perhitungan suara tingkat nasional tanggal 26 April s/d 9 mei 2014 harus rampung

Sehubungan dengan perhitungan ulang sejumlah kotak suara, KPU ditudinga terlibat dalam kecurangna yang terjadi di Kab. Gowa.  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gowa membantah terlibat untuk mengatur raihan suara sebelas calon anggota legislatif (caleg) untuk tingkat DPRD Sulsel dan DPR RI yang bertarung diwilayah tersebut.  Beredar informasi adanya pengaturan perolehan suara yang dilakukan sejumlah caleg, untuk tingkat DPRD Sulsel dan DPR RI dari beberapa partai politik. Padahal menuru ketua KPU Gowa Zainal Ruma, KPU bekerja sesuai mekanimisme yang diatur undang-undang. 


Beberapa warga kab. Gowa yang ditanyai khususnya yang berlokasi di kec. Somba Opu tentang hal itu bahwa memang isu itu adalah benar.  "Tidak Mungkin KPU Tidak Tahu Jika Ada Pengaturan Score " katanya sambil mereka tertawa.. Pembuktian isu itu benar bahwa ada unsur-unsur pelaksana pemilu 2014 kab. G ada yang terlibat , diperkuat dengan adanya Demonstrasi yang dilakukan oleh HMI tanggal 28 April 2014 yang menuntut agar KPU kab. Gowa memecat semua anggota  PPS dan PPK se Kab. Gowa. Demikian pula mereka meminta memecat Panwaslu karena dinilai gagal mengawal demokrasi yang jujur.


Sesuai selebaran yang beredar di Gowa, terdapat sebelas orang caleg yang raihan suaranya diatur agar duduk diparlemen. Tujuh Caleg DPRD Sulsel yakni, Tenri Olle Yasin Limpo (Golkar) dengan perolehan suara 72,455, Rahman Syah (Golkar) sebanyak 43.222 suara, Mapparessa Tutu (Golkar) 37.972 suara. Rismawati Kadir Nyampa (Golkar) 36.189 suara, Abd Djabbar Hijaz (Golkar) 41.086 suara, Usman Lonta (PAN) 25.471 suara, Asrul Makkaraus Sujiman (PPP) dengan raihan suara 25.646 suara. 

Sementara, empat Caleg DPR RI masing-masing, Amir Uskara (PPP) akan mendapat 80.448 suara, Ulla Nuchrawaty (Golkar) 40.625 suara, Indira Chunda Thita (PAN) sebanyak 82.004 suara, dan Dewie Yasin Limpo (Hanura) 78.956 suara. Bahkan, selebaran pemetaan suara para caleg, telah dibubuhi tanda tangan. Dari sebelas caleg baik tingkat provinsi maupun pusat, hanya satu caleg yang tidak bertandatangan, yakni Ulla Nuchrawaty. Dengan adanya selebaran itu telah mengindikasikan bahwa apabila itu benar berarti bisa dipastikan bahwa semua tingkatan dalam pelaksanaan Pileg 2014 dikab. Gowa turut andil.akan hal itu.
  
HMI Demo didepan Kantor KPU Gowa 28 April 2014
Meminta Agar semua PPS, PPK  dan PANWASLU se-Kab. Gowa Dipecat

Sebuah bukti nyata ketika terjadinya penghitungan ulang dari 944 Kotak suara yang disebabkan karena hilangnya form. C1 didalam kotak suara. Belum lagi adanya indikasi penambahan suara sekitar 8.000 tanpa pemilih.  Ini adalah hal yang luar biasa terjadi di kab. gowa yang nota bene gudangnya Partai Golkar.



Informasi yang beredar di Gowa, KPU bukan saja di-isukan terlibat dalam pemetaan / pengaturan score suara caleg tertentu, tapi semua yang terlibat dalam penyelenggaraan pemilu telah terlibat dengan isu beredarnya penjualan Form. C1 dengan harga Rp. 2.000.000 untuk DPR-RI dan untuk DPRD Kab. + DPRD Propinsi berfariasi antara Rp. 500.000 s/d 1.250.000. 


Dengan demikian setelah Perhitungan Suara KPU Kab. Gowa yang menurut Zainal Ruma bahwa perhitungan ulang akan Rampung besok tanggal 30 April 2014, dan selanjutnya akan dibawah ke Makassar Untuk diserahkan ke KPU Sulsel, akan kah ada perubahan signifikan terhadap caleg terpilih Khususnya Caleg DPR-RI Dapil Satu yang meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Selayar ? Akankah Caleg Partai Nasdem menggantikan salah Satu diantara Caleg yang terindikasi melakukan pengaturan Score..? kita tunggu hasilnya
.* Andi.Ms Hersandy

CALEG DPR-RI YANG LOLOS DI DAPIL SULSEL

Makassar, Misi Indonesia

Hasil rekapitulasi KPU seluruh kabupaten di sulawesi selatan telah rampung dan menghasilkan 24 nama yang hampir dipastikan akan melenggang ke Senayan selama lima tahun ke-depan 2014-2019, namun  beberapa nama yang tercantum dibawah ini telah mematahkan hasil survei dari lembaga-lembaga survei yang bertebaran di wilayah sulawesi selatan. Bahkan ada nama yang tak pernah terdengar dimedia sebelum pileg 9 April 2014 terlaksana.  Mereka hanya dikenal dimedia karena pengumuman DCS, DCT atau mereka hanya muncul di dunia maya melalui social media sepert facebook dan twiter, selebihnya hampir tak tergubris.  
                                                                   
Untuk dapil 1, boleh dikata hanya ketua DPD Nasdem Mubyl Handaling yang terpental dan   dikalahkan  oleh  Dewy yl ( Hanura ), Ridwan  Wittiri  ( PDIP ) serta  Amir  Uskara ( PPP ), namun ini baru hanya sekitar catatan karena sampai hari ini perhitungan untuk kab.Gowa terkendala karena adanya perhitungan ulang sebanyak 940 kotak suara, dimana salah satu dari Tiga nama tersebut diatas siap-siap didepak untuk di-gantikannya.  Bisa jadi Ketua DPD nasdem ini akan unggul sesuai prediksi internal partai Nasdem dengan bukti bukti sakti form C1. Ada juga nama Emil Abeng ( Golkar ) yang pada saat awal-awal namanya sangat populer untuk melaju ke Parlemen bahkan jauh hari sebelum Pileg para survey menempatkan Dua Jatah Partai Golkar untuk dapil Sulsel 1 ini.

Dua nama lagi yang patut disebut sebagai petarung meski kalah yakni A. Resa Ali dan Nurheni A. Barung yang keduanya dari Demokrat.

Untuk dapil II, Dapil ini yang paling banyak mematahkan hasil survei lembaga-lembaga yang ada di Sulsel. Nama yang paling hampir tak pernah mendapat gubrisan dari tukang survei adalah A. Irwan Aras dari partai Gerindra.  Para lembaga survey yakin persentasa yang di hasilkan sangat jitu. Misalnya saja hasil Survei SSI terkait Elektabilitas yang dilakukan 18-31 Desember dengan melibatkan 1220 responden di sembilan kabupaten yang ada di dapil 2 yaitu Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, Bulukumba, Maros, Pangkep, Barru dan Kota Parepare.  Tribun Timur.com .( Vers-13 Januari 2014, 21.06 Wita )  Caleg DPR RI di Dapil II Sulsel menempatkan: Akbar Faisal (Nasdem) 12,49 persen - Syamsul Bahri (Golkar) 9,23 persen - Malkan Amin (Nasdem) 6,12 persen - A Rio Idris Padjalangi (Golkar) 5,31 persen - Jafar Hafsah (Demokrat) 2,92 persen - AM Ghalib (PPP) 2,72 Persen - Yasir Mahmud (Gerindra) 2,51 persen - Taufan Tiro (PAN) 2,50 persen  - Akmal Pasluddin (PKS) 2,36 Persen - Rudiyanto Asapa (Gerindra) 2,24 persen - M Basri Sidehabi (Golkar) 1,52 persen - Muh Yasir (Golkar) 1,52 persen - A Jamaro (PPP) 1,12 persen - Kamrussamad (Gerindra) 1,01 persen - Andi Mariattang (PPP) 0,94 persen : Swing Voter 21,32 persen. (Ham)
Tak satupun nama diatas tercantum caleg  Nasyit Umar (Demokrat), A. Iwan Aras (Gerindra), Syamsu Niang    ( PDIP )  pada prosentase hasil survei padahal   Salah   Satu   nama   dari   ketiganya ( A. Irwan Aras - Gerindra ) Mendapatkan suara terbanyak dari seluruh caleg yang ada di dapil II yakni mencapai 94.000, Jauh melampau Yasir Mahmud yang beberapa hari belakangan menjadi bahan  pembicaraan   karena   kemenangan   mutllak   yang diraih di Kabupaten Bone mengalahkan  A. Rudiyanto Asapa mantan bupati sinjai.

Pada dapil 3 ada nama Amran - PAN juga mematahkan survei.  beberapa lembaga survei lebih menjagokan Sekretaris DPW PAN Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar.  Hasil Survei CRC dan LSI Caleg Dapil Sulsel 3:
1. Markus Nari
2. Andi Pujiwati Hatta Marakarma
3. Andi Rahmat - PKS
4. Lutfy A Mutty
5. Fatmawati Rusdi Masse
6. Bahrum Daido
7. Andi Ida Nurshanty
Kemudian ada nama besar Incunben yang selalu dieluk elukkan bahkan diyakini kembali melenggang ke senayan yakni A. Timo Pangeran
Demikian pula Legislator PKS Sulsel, Amru Saher. Amru yang menurutnya sudah mendapat dukungan 90 persen kepala desa di Luwu yang bisa saja diarahkan untuk memenangkan dirinya ke Senayan, juga terpental jauh ke belakang.

Dapil Sulsel I
Dapil ini Dapil 1 meliputi Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Dapil 1 yang disebut sebagai Sulsel I mendapat alokasi 8 kursi.
  1. Aliyah Mustika (Demokrat)
  2. Hamka B Kadi (Golkar)
  3. Azikin Soltan (Gerindra)
  4. Indira Chunda Tita Syahrul (PAN)
  5. Tamsil Linrung (PKS)
  6. Dewie Yasin Limpo (Hanura)
  7.  Amir Uskara (PPP)
  8.  Ridwan Wittiri (PDIP)????
? .. Mubyl Handaling

Dapil Sulsel II
Dapil 2 atau Sulsel II dengan 9 kursi meliputi Kabupaten Sinjai, Bone, Maros, Bulukumba, Pangkep, Barru, Soppeng, Wajo, dan Kota Parepare.
  1. Andi Rio Pajalangi (Golkar)
  2. A. Iwan Aras (Gerindra)
  3. Akbar Faizal (Nasdem)
  4. Nasyit Umar (Demokrat)
  5. Taufan Tiro (PAN)
  6. Andi Ghalib (PPP)
  7. Syamsul Bahri (Golkar)
  8. Syamsul Niang (PDIP)
  9. Akmal Pasluddin (PKS)
Sulsel III
Dapil 3 atau Sulsel III meliputi Kabupaten Sidrap, Enrekang, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja, Toraja Utara, Pinrang, dan Kota Palopo. Sulsel III mendapat alokasi 7 kursi.
1.      Fuziah P Hatta (Golkar)
2.      Fatamawati RMS (PPP)
3.      Bahrum Daido (Demokrat)
4.     Amran (PAN) 
5.     Andi Nawir P (gerindra)
6.      Markus Nari (Golkar)
7.      Lutfy A. Mutty (Nasdem
    
    Inilah fakta yang harus dilihat dan diteliti secara jernih dan konsekwen, karena boleh jadi kekalahan nama-nama besar menuju ke-Parlemen adalah sebagai cerminan bahwa pemilih kita masih bersifat Feodal yang hanya tunduk dan takut atas ancaman sang penguasa di daerah pemilihannya.  Sebut saja di Kab. Bone Misalnya, beberapa warga dengan terang-terangan mengungkapkan kepada kami bahwa “ Saya takut lari dari partai …………….? Karena diancam dari pihak Pemerintah Desa”. Kalau mereka tidak memilih partainya, maka segala urusan yang bersangkutan dengan pemerintah akan dipersulit.  Bahkan beberapa warga masyarakat mengungkapkan kalau mereka tak akan mendapat lagi jatah Raskin dan BLT serta Jamkesmas.  Mungkin mantan Bupati yang ikut caleg 2014 ini pernah melakukan hal serupa ketika masih berkuasa
    
    Kemudian yang Kedua adalah santernya serangan Fajar menjelang Pileg.  Dimana-mana masyarakat pemilih menanti serangan ini sebagai symbol kemenangan,  Symbol untuk mendapat Rezky 5 tahunan.  Tak peduli Haram apa tidak yang pasti mereka-mereka membutuhkan Money, dengan Motto “ Tak ada Uang tak Ada Suara”.  Bahkan beberapa pemilih yang kami temui mengungkapkan “ Siapa yang paling banyak memberi itulah yang kami pilih”.  Belum lagi dengan pembagian semabako yang kerap meramaikan sudut-sudut tanah kosong di perumahan warga.  Tatkala sang pembagi ( Team Sukses ) berteriak lantang sambil menggengam Pena dan Kertas memanggil sang pemilih layaknya sang tengkulak.  Sementara sang penjaga                 ( Panwaslu ) diam seribu kata menampik laporan dari caleg miskin yang tak mampu menyaingi sang konglomerat.
    
   Beberapa Bulan lalu kami sempat berbicara langsung melalui telpon dengan Andi Timo Pangeran yang dipasilitasi oleh Fajar FM, kami mempertanyakan tentang Penomena Money Politic yang sangat santer dilakukan oleh Para Caleg dan Alhasil menurut beliau “ Itua adalah Strategi masing-masing caleg.  Untuk memenangkan suatu dapil kita harus mampu menerapkan strategi yang tepat dengan pertimbangan kemampuan memadai” demikian kata ibu andi Timo P kala itu.
    
   Dua penomena inilah yang dainggap sebagai Elektabilas Caleg yang dapat  membuat Popularitas seorang anjlok seketika, mengapa ? karena tiadanya pembatasan dan larangan para Caleg untuk melakukan Money Politik serta Pemaksaan Kehendak.  Sang hakim seakan-akan tutup mata.  Ingat bagaimana Sang Hakim Kota Makassar di Pukuli oleh KPPS oleh karena ingin pemilu ini bersih. Mungkin kedepannya kita perlu Panwaslu diidisi oleh orang-orang jawara dan disegani bahkan ditakuti oleh sang Caleg serta semua jajaran yang terlibat dalam Panitia Pemilu agar ketika bertindak sang caleg dan juga lainnya akan tunduk dan patuh.  * A. Ms Hersandy

MISI COMPUTER

Baca Juga Yang Ini

 
Support : Creating Website | Andi Ms Hersandy Template | Andi Template
Copyright © 2014. MISI INDONESIA GROUP - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger